Plafon Up Ceiling atau Drop Ceiling? ini Perbedaan dan Jenisnya

Perbedaan Drop Ceiling dan Up Ceiling, Gallery Parquet – Jika Kamu hendak membeli atau membangun sebuah Hunian rumah, maka salah satu hal yang perlu diperhatikan yakni Plafon atau Atap rumah (langit-langit).

Dimana, plafon sendiri merupakan bagian langit-langit dari kontruksi yang memiliki fungsi sebagai penutup atap bangunan. Pada dasarnya, plafon dapat mencegah cuaca panas, dingin agar tidak masuk kerumah.

Tak hanya itu tampilan Plafon sangat diunggulkan. Banyaknya material plafon yang bisa digunakan, dari Kayu, Gypsum, dan lainnya dimana Pemasangan Plafon terbagi menjadi 2 yakni Up ceiling dan Drop ceiling.

Kedua cara pemasangan memiliki beberapa kelebihan dari tampilan, dan fungsi, maka untuk lebih mengenal perbedaan drop ceiling dan up ceiling, yuk simak ulasannya berikut :

Perbedaan Drop Ceiling dan Up Ceiling

Berikut beberapa penjelasan mengenai apa itu Plafon Up ceiling dan Apa itu Drop ceiling, agar bisa memudahkan dalam pemilihan material atap dan Desainnya, Bagaimana? berikut uraiannya :

1. Plafon Up Ceiling

Apa itu Up Ceiling? Up ceiling sendiri merupakan variasi model atau bentuk plafon yang memiliki bentuk dan cara pemasangan yang dimana permukaannya terangkat keatas.

Jenis Pemasangan ini kerap digunakan pada rumah-rumah berdesain miniamlis, kesan yang luas dan lebar membuat hunian yang minim menjadi lebih luas pada ruangannya.

Tak hanya itu, bentuk plafon up ceiling yang terangkat dapat dibuat lebih menarik dengan memnambahkan unsur pencahayaan, yang ditanam atau penggunaan LED strip.

Sehingga pencahayaan yang tersembunyi, akan membentuk plafon dan menghasilkan tampilan yang lebih lembut dan menarik. Bahkan, beberapa hunian kerap menggunakan aksesories lainnya untuk menampilan plafon yang lebih sempurna.

Baca Juga:
Review Produk Plafon Kayu Pinus (Lambersering) Terbaru

2. Plafon Drop Ceiling

Sedangkan plafon drop ceiling merupakan plafon gantung yang memiliki bentuk menonjol yang berbeda terbalik dari Up ceiling, pemasangan ini berperan penting untuk menampilan tampilan ruangan yang lebih cantik.

Bentuk drop ceilingpun terkesan lebih kotak dan melengkung, sehingga pencahayaan bisa menggunakan inderct lighting. Pemasangan drop ceiling terkesan lebih dramatis terhadap ruangan.

Sebab pantulan cahaya yang keluar dari dalam plafon, biasanya jarak plafon drop ceiling disesuaikan dengan kebutuhan ruangan, yakni berkisar 15-20 cm.

Jenis Plafon Drop Ceiling dan Up Ceiling

Ada banyak jenis plafon yang bisa digunakan, untuk sebagai referensi, yuk ketahui beberapa jenis plafon dan kelebihannya!

1. Plafon Kayu (Lambersering)

Lambersering atau plafon kayu merupakan jenis material langit – langit yang banyak digunakan pada semua jenis bangunan. Tentunya, material yang terbuat dari bahan alami memiliki kualitas yang tinggi.

Terlebih dari tampilannya yang natural, bahkan penggunaan material Kayu Solid atau Lambersering mampu di aplikasikan dengan pemasangan Up ceiling atau drop ceiling.

Tentunya penggunaan bahan kayu solid memiliki daya tarik yang berbeda dari jenis lainnya. Namun, sebelum menggunakan material lambersering, ketahui beberapa jenis kayu sebab tidak semua jenis kayu cocok untuk atap atau langit-langit hunian.

2. Plafon Gypsum

Jenis Plafon gypsum sangat cocok untuk kamu pilih jika ingin membuat atau membeli rumah dengan berdasin miniamlis. Keunggulan plafons atu ini, memiliki bahan yang terbilang tebal, dengan cara pemasangannya yang mudah.

Plafon gypsumpun memiliki bentuk yang mudah dipotong atau dipadukan dengan motif lainnya, jika hendak melakukan renovasi drop ceiling atau up ceiling, penggunaan plafon gypsum sangat cocok dengan rangka furing atau kayu

Mungkin Tertarik:
Ternyata Segini Harga Plafon Gypsum di Bandung!

3. Plafon Triplek

Triplek menjadi bahan ketiga yang banyak digunakan untuk kebutuhan plafon, karena pemasangannya yang mudah, dan banyak tersedia diberbagai toko bangunan.

Selain mudah ditemukan, plafon satu ini terbilang cukup terjangkau jika diibandingkan dengan plafon kayu, ukuran triplekpun cukup bervariasi, dari 3mm, 4mm, 5mm bahkan 6mm, pemilihan ukuran biasanya dipilih dengan kebutuhan hunian.

4. Plafon GRC

Dikenal oleh masyarakat sebagai Glasfibber atau GRC, dimana plafon ini sering kali jadi unggulan oleh masyarakat indonesia, memiliki bahan yang sama dengan eternit, bedanya plafon GRC memiliki ukuran yang sedikit lebih besar, dan kuat tahan benturan.

5. Plafon Enternit

JIka Plafon GRC sama dengan Eternit, lalu apa itu Plafon eternit? Plafon eternit merupakan plafon dengan ukuran kecil dan tipis, dimana plafon ini hanya berukuran 100 x 500 cm saja, walau mungil.

Plafon enternit dibuat dengan bahan yang tahan api dan tahan air, pemasangannyapun hanya dengan menyesuaikan lembaran enternitnya, salah satu hal yang perlu diketahui, bahwa lantai enternit sangat rapuh, sehingga, memerlukan kehati-hatian agar tidak retak dan patah.

6. Plafon PVC

Jenis Plafon terakhir yang penggunaannya bisa digunakan dengan pemasangan Up dan Drop ceiling yakni Plafon PVC, dimana Plafon jenis ini cocok digunakan apda bangunan apapun, bobot yang ringan dan tahan terhadap air, menjadi keunggulan.

Bahkan, plafon PVC ini anti rayap sehingga kualitasnya cukup sempurna. Jenis plafon PVCpun memiliki banyak warna dan varian, yang bisa disesuaikan dengan desain rumahmu.

Selengkapnya:
5 Jenis Plafon Rumah Dengan Kelebihan dan Kekurangannya

Jadi, Tertarik mengaplikasikan Up ceiling dan Drop Ceiling?

(Visited 2,178 times, 4 visits today)
Mau Konsultasi?
Scroll to Top
poster jasa lantai kayu