Jenis Bantalan Kereta Api (5)

4 Jenis Bantalan Kereta Api yang Jarang Diketahui!

Bantalan kereta api mungkin terdengar teknis dan tidak begitu menarik bagi sebagian orang. Namun sebenarnya, komponen ini memiliki peran vital dalam infrastruktur perkeretaapian.

ia adalah elemen yang menyangga rel, mendistribusikan beban kereta, dan menjaga kestabilan jalur rel di atas balast (kerikil) atau pelat beton. Tanpa bantalan, mustahil rel bisa dipasang dengan kuat dan aman.

Dalam dunia teknik perkeretaapian, dikenal beberapa jenis bantalan kereta api yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi jalur. Berikut ini adalah penjelasan tentang jenis-jenis bantalan tersebut, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya.

1. Bantalan Kayu

Jenis bantalan kereta api yang paling awal digunakan adalah bantalan kayu. Di masa-masa awal perkembangan rel kereta api, kayu menjadi pilihan utama karena mudah didapat, ringan, dan mudah dipasang.

Kayu yang digunakan umumnya berasal dari pohon jati atau kayu keras lainnya yang tahan terhadap cuaca dan tekanan beban.
Keunggulan utama bantalan kayu adalah kemampuan redamannya yang baik. Ia mampu menyerap getaran dari lintasan kereta dengan cukup efektif. Selain itu, proses pemasangannya relatif mudah dan cepat.

Namun, kelemahan bantalan kayu adalah umur pakainya yang terbatas. Kayu akan lapuk dan mudah rusak oleh kelembapan, serangga, atau jamur, sehingga membutuhkan perawatan lebih intensif.

Saat ini, penggunaan bantalan kayu mulai berkurang, terutama di jalur utama dan kecepatan tinggi. Namun di beberapa jalur sekunder atau daerah terpencil, bantalan jenis ini masih bisa ditemukan.

Baca Juga : Cek Apa itu Kayu Ulin, selain bantalan bisa juga untuk Lantai Kayu

2. Bantalan Beton

Seiring berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan kecepatan serta beban yang lebih besar, muncullah bantalan beton.
Bantalan jenis ini terbuat dari beton bertulang atau beton pracetak yang dibuat dengan standar kekuatan tinggi. Bentuknya lebih besar dan berat dibandingkan bantalan kayu, tetapi memiliki daya tahan yang jauh lebih unggul.

Bantalan beton memiliki umur pakai yang panjang, tahan terhadap cuaca ekstrem, serta minim perawatan. Selain itu, kestabilan jalur dengan bantalan beton juga lebih baik karena dapat mempertahankan posisi rel dalam waktu yang lama.

Tak heran jika hampir semua jalur utama di Indonesia kini menggunakan jenis bantalan ini.
Namun, karena bobotnya yang berat, pemasangan bantalan beton membutuhkan alat bantu dan tenaga kerja yang lebih banyak. Hal ini tentu menjadi pertimbangan dalam proyek pembangunan rel baru, terutama di medan yang sulit dijangkau.

3. Bantalan Baja

Bantalan baja adalah jenis bantalan kereta api yang terbuat dari plat logam baja yang dibentuk sedemikian rupa untuk menopang rel. Meskipun tidak sepopuler bantalan kayu atau beton, bantalan baja menawarkan beberapa kelebihan yang menjadikannya sebagai alternatif menarik.

Bantalan baja ringan seperti kayu, tetapi memiliki daya tahan seperti beton. Ia tidak mudah lapuk atau dimakan serangga seperti kayu, dan lebih ringan serta lebih mudah dipindahkan dibandingkan beton. Selain itu, bantalan ini dapat didaur ulang dan cukup ekonomis untuk jalur-jalur tertentu.

Namun, bantalan baja juga memiliki kekurangan. Ia cenderung lebih berisik saat dilintasi kereta karena tidak mampu meredam getaran sebaik kayu atau beton.

Selain itu, dalam kondisi cuaca tertentu, terutama di wilayah yang lembap atau dekat pantai, bantalan baja bisa mengalami korosi jika tidak dilindungi dengan baik.

4. Bantalan Komposit

Dalam beberapa tahun terakhir, mulai berkembang pula penggunaan bantalan komposit yaitu bantalan yang terbuat dari campuran bahan sintetis seperti plastik daur ulang dan serat sintetis. Tujuan utama dari penggunaan material ini adalah efisiensi serta keberlanjutan lingkungan.

Bantalan komposit memiliki keunggulan berupa ketahanan terhadap cuaca, anti-korosi, ringan, serta ramah lingkungan karena bisa dibuat dari bahan daur ulang. Bahkan, dalam beberapa uji coba, bantalan komposit mampu bertahan hingga 50 tahun lebih dengan tingkat deformasi yang sangat kecil.

Namun, jenis ini masih tergolong baru dan biayanya cukup tinggi. Oleh karena itu, penggunaannya masih terbatas untuk jalur eksperimental atau proyek-proyek percontohan.

Meski tersembunyi di balik balast dan jarang diperhatikan, bantalan kereta api memegang peran penting dalam kelancaran dan keselamatan perjalanan kereta. Ia ibarat pondasi diam yang menopang beratnya beban kereta, deru roda besi, dan tantangan cuaca.

Maka, saat Anda kembali melakukan perjalanan dengan kereta api, sempatkanlah sejenak untuk melihat keluar dan merenungkan: di balik keindahan pemandangan dan kenyamanan perjalanan, ada kerja keras sebuah bantalan yang setia menopang rel di bawah sana tanpa pernah menuntut pujian.

Jadi, sudah tahu batalan kereta api?

Scroll to Top