Di tengah maraknya tren gaya hidup sehat dan semakin tingginya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya aktivitas fisik, muncul kembali perhatian pada olahraga yang dulu hanya populer di kalangan tertentu olahraga squash.
Meskipun belum sepopuler sepak bola atau bulu tangkis, squash menyimpan pesona tersendiri bagi mereka yang ingin mencoba sesuatu yang berbeda, menantang, sekaligus menyenangkan.
Olahraga squash bukan hanya tentang memukul bola ke dinding, melainkan melibatkan strategi, kelincahan, serta ketahanan fisik yang luar biasa. Artikel ini akan mengupas tuntas mengenai olahraga squash, mulai dari bentuk dan ukuran lapangan, material lantai yang digunakan, hingga cara memainkannya. Siapa tahu, setelah membaca ini, Anda jadi tertarik mencobanya!
Sekilas Tentang Olahraga Squash
Olahraga squash merupakan permainan raket yang dimainkan oleh dua orang (single) atau empat orang (double) di dalam ruangan tertutup dengan empat dinding. Tujuannya sederhana: memukul bola karet kecil ke dinding depan dengan cara yang menyulitkan lawan untuk mengembalikan bola tersebut sebelum memantul dua kali.
Squash berasal dari Inggris pada abad ke-19 dan sejak itu berkembang pesat di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, olahraga squash mulai dikenal sejak era 1980-an, meski masih terbatas di kalangan tertentu karena fasilitas yang masih minim.
Ukuran Lapangan Olahraga Squash
Salah satu hal yang membuat olahraga squash unik adalah bentuk dan ukuran lapangannya yang khas. Tidak seperti lapangan tenis atau bulu tangkis yang terbuka, lapangan squash bersifat tertutup dan memanfaatkan pantulan dinding sebagai bagian dari permainannya.
Ukuran standar lapangan squash yang digunakan secara internasional telah ditetapkan oleh World Squash Federation (WSF), yaitu:
- Panjang lapangan: 9,75 meter
- Lebar lapangan: 6,4 meter
- Tinggi dinding depan: 4,57 meter
- Tinggi garis servis: 1,78 meter dari lantai
- Tinggi garis atas: 4,57 meter (dinding depan) dan 2,13 meter (dinding belakang)
- Jarak kotak servis dari dinding belakang: 1,6 meter
Lapangan dilengkapi dengan garis-garis batas yang jelas, termasuk garis servis, garis tinngi, dan garis dasar yang membatasi area permainan. Semua garis ini memiliki fungsi penting dalam mengatur permainan squash yang cepat dan dinamis.
Material Lantai yang Digunakan
Material lantai dalam olahraga squash bukan sekadar pilihan estetika. Ia berperan penting dalam menunjang keamanan, kenyamanan, serta kualitas permainan.
Karena permainan ini melibatkan gerakan yang cepat, lincah, dan tiba-tiba—seperti sprint, stop mendadak, dan perubahan arah lantai harus bisa menyerap benturan dan memberi pijakan yang mantap.
Umumnya, lantai lapangan squash terbuat dari kayu keras (hardwood) seperti maple atau beech. Kedua jenis kayu ini dikenal kuat, awet, dan mampu meredam guncangan. Permukaan lantai biasanya dilapisi dengan lapisan anti-slip (tidak licin) agar pemain tidak terpeleset saat bergerak cepat.
Sistem lantai biasanya juga dibuat sedikit lentur (spring floor) untuk mengurangi tekanan pada sendi lutut dan pergelangan kaki pemain. Dengan demikian, risiko cedera bisa ditekan seminimal mungkin.
Lantai Kayu Jati
Namun, di antara berbagai jenis kayu keras, kayu jati mulai dilirik sebagai pilihan premium untuk lantai lapangan squash, terutama untuk penggunaan di fasilitas olahraga kelas atas atau privat. Kayu jati dikenal dengan kekuatan alaminya, ketahanannya terhadap kelembapan, serta tampilan serat yang elegan.
Baca Juga : Lantai Kayu Jati Beragam Grade Harga Per Meter Persegi
Beberapa keunggulan kayu jati sebagai material lantai squash antara lain :
1. Tahan Lama dan Kuat
Kayu jati memiliki struktur serat yang rapat dan keras, membuatnya sangat tahan terhadap tekanan fisik yang tinggi akibat aktivitas pemain di lapangan.
2. Stabil Terhadap Perubahan Cuaca
Sifat alami kayu jati membuatnya lebih stabil dan tidak mudah melengkung atau retak meski terjadi perubahan suhu dan kelembapan di dalam ruangan.
3. Perawatan Mudah
Permukaan kayu jati yang halus dan berminyak secara alami memudahkan perawatan jangka panjang, cocok untuk penggunaan intensif.
4. Tampilan Mewah
Selain fungsi teknis, estetika juga menjadi nilai tambah. Lapangan squash dengan lantai kayu jati menghadirkan kesan eksklusif dan premium.
Meskipun harga kayu jati relatif lebih tinggi dibandingkan jenis kayu lainnya, nilai investasi jangka panjangnya sebanding dengan daya tahan dan kenyamanan yang ditawarkan.
Peralatan yang Dibutuhkan
Untuk memainkan olahraga squash, peralatan yang dibutuhkan relatif sederhana:
1. Raket Squash
Raket ini lebih kecil dan ringan dibanding raket tenis. Terbuat dari bahan seperti karbon grafit untuk daya tahan dan manuver yang lebih baik.
2. Bola Squash
Bola berbahan karet dengan ukuran kecil dan tekanan udara rendah. Tersedia beberapa jenis bola berdasarkan tingkat pantulannya (slow, medium, fast), yang ditandai dengan warna titik pada bola.
3. Sepatu Squash
Sepatu khusus dengan sol non-marking (tidak meninggalkan bekas di lantai) dan grip yang baik.
4. Pakaian Olahraga
Ringan dan menyerap keringat. Biasanya berupa kaus dan celana pendek. Biasanya, pakaian tersebut hampir mirip dengan olahraga tenis
Cara Memainkan Olahraga Squash
Permainan squash dimulai dengan servis. Pemain pertama harus memukul bola dari kotak servis ke dinding depan dan membuat bola memantul di area lawan. Setelah itu, kedua pemain secara bergantian memukul bola sebelum bola tersebut memantul dua kali di lantai.
Berikut beberapa aturan dasar dalam permainan squash:
- Bola harus mengenai dinding depan terlebih dahulu sebelum memantul ke lantai.
- Bola boleh mengenai dinding samping setelah menyentuh dinding depan.
- Pemain tidak boleh menghalangi jalur pukulan lawan (interference).
- Permainan berlangsung hingga salah satu pemain mencapai 11 poin (dengan sistem rally point), dan selisih minimal dua poin.
- Dalam pertandingan profesional, biasanya dimainkan dalam format best of five games.
- Permainan squash sangat cepat dan menuntut konsentrasi tinggi. Gerakan cepat bolak-balik di lapangan yang sempit membuat pemain harus punya stamina, reflek, dan strategi yang matang.
Meski belum sepopuler olahraga mainstream lainnya, olahraga squash memiliki potensi besar untuk berkembang di Indonesia. Fasilitas yang makin banyak tersedia di kota-kota besar, serta kemudahan dalam memahami aturan dasar membuat olahraga ini layak dijadikan alternatif baru dalam menjaga kebugaran
Bagi Anda yang mencari olahraga dengan intensitas tinggi, tidak membutuhkan banyak peralatan, dan bisa dimainkan di dalam ruangan, squash bisa jadi pilihan yang tepat. Tidak ada salahnya mencoba, siapa tahu Anda menemukan hobi baru yang menyenangkan sekaligus menyehatkan.