Perbedaan Mebel dan Furiture

5 Perbedaan Mebel dan Furniture di segala aspek!

Seringkali kita mendengar kata “mebel” dan “furniture” digunakan secara bergantian, seolah keduanya merujuk pada hal yang sama. Tapi, apakah benar demikian? Dalam dunia desain interior dan industri perkayuan.

Perbedaan mebel dan furniture sebenarnya cukup jelas, terutama jika ditilik dari segi asal-usul kata, konteks penggunaan, jenis produk, hingga bahan kayu yang digunakan.

Meskipun sekilas tampak serupa, memahami perbedaan ini penting, apalagi bagi pelaku industri kreatif, pengusaha interior, maupun konsumen yang ingin memilih produk dengan lebih bijak.

Artikel ini akan mengulas secara menyeluruh perbedaan mebel dan furniture, serta memperlihatkan bagaimana istilah-istilah ini berkembang di Indonesia.

Perbedaan Mebel dan Furniture dari segala aspek!

1. Pengertian Mebel dan Furniture

Secara etimologis, kata mebel berasal dari bahasa Belanda “meubel”, yang merujuk pada perabot rumah tangga seperti kursi, meja, lemari, dan tempat tidur. Sedangkan furniture adalah kata dalam bahasa Inggris yang juga merujuk pada perabot, terutama dalam konteks rumah, kantor, atau bangunan lainnya.

Karena pengaruh kolonial Belanda di masa lalu, istilah mebel lebih dulu dikenal dalam bahasa Indonesia. Sedangkan furniture mulai populer bersamaan dengan masuknya gaya hidup modern dan pengaruh globalisasi.

Jadi, salah satu perbedaan mebel dan furniture terletak pada latar belakang budayanya. “Mebel” cenderung digunakan oleh generasi yang lebih akrab dengan bahasa Belanda, sementara “furniture” lebih sering terdengar di kalangan anak muda atau masyarakat urban yang terbiasa dengan istilah berbahasa Inggris.

2. Perbedaan dari Fungsi

Di dalam negeri, istilah mebel banyak digunakan oleh pelaku industri lokal, terutama yang bergerak di bidang produksi dan ekspor kayu. Misalnya, di Jepara pusat industri kayu ukir di Indonesia pengrajin akan menyebut produknya sebagai mebel Jepara, bukan furniture Jepara.

Sebaliknya, istilah furniture sering digunakan dalam konteks pemasaran modern, baik di toko daring (online shop), katalog desain interior, maupun dalam industri retail seperti IKEA atau Informa. Kata furniture memberi kesan lebih kontemporer dan global.

Hal ini menjadi catatan penting dalam memahami perbedaan mebel dan furniture. Istilah mebel lebih dekat dengan industri tradisional dan produk berbasis seni, sementara furniture merujuk pada produk massal, modular, dan bergaya modern minimalis.

Baca Juga : 7 Jenis Kayu Murah untuk Bahan Furniture

3. Jenis Produk yang dibuat

Jika ditilik dari jenis produk yang dihasilkan, perbedaan mebel dan furniture bisa dilihat dari pendekatan desain dan tujuannya. Mebel seringkali dibuat secara custom atau handmade, dengan memperhatikan aspek estetika dan keunikan. Contohnya adalah lemari ukir Jepara, tempat tidur jati dengan ornamen klasik, atau kursi goyang antik.

Furniture, di sisi lain, lebih fokus pada fungsionalitas, efisiensi ruang, dan kemudahan produksi massal. Misalnya, rak penyimpanan berbahan MDF (Medium Density Fiberboard), meja kerja lipat, atau kabinet dapur modular. Desainnya cenderung simpel, ergonomis, dan mudah dirakit.

4. Kayu yang digunakan

Perbedaan mebel dan furniture juga sangat terlihat dari jenis kayu yang digunakan. Mebel tradisional umumnya dibuat dari kayu solid berkualitas tinggi seperti kayu jati, mahoni, trembesi, atau sono keling. Kayu-kayu ini dipilih karena daya tahannya yang tinggi, tampilannya yang mewah, serta ketahanannya terhadap rayap dan kelembaban.

Sementara itu, furniture modern cenderung menggunakan bahan yang lebih ekonomis seperti MDF, HPL, plywood, atau kombinasi antara kayu olahan dan besi. Tujuannya adalah untuk menekan biaya produksi dan membuat produk yang ringan, namun tetap menarik secara visual.

Maka tak heran jika mebel sering kali memiliki bobot yang lebih berat dan umur pakai lebih panjang dibanding furniture. Namun, furniture modern unggul dalam variasi desain, warna, dan kepraktisan perakitan.

5. Harga dan Nilai Jual

Karena perbedaan bahan baku dan cara pembuatan, harga antara mebel dan furniture juga cukup berbeda. Mebel dari kayu jati solid, apalagi dengan ukiran rumit, bisa berharga jutaan hingga puluhan juta rupiah per item. Produk ini memiliki nilai seni dan bisa menjadi investasi jangka panjang.

Furniture, meskipun harganya lebih terjangkau, tidak dirancang untuk bertahan puluhan tahun. Beberapa jenis hanya bertahan 5–10 tahun tergantung pemakaian dan perawatannya. Namun, kelebihan furniture adalah kemampuannya mengikuti tren dan kebutuhan pasar dengan cepat.

Jadi, sudah tahu perbedaan dari mebel dan furniture?

Scroll to Top