fakta kayu cempaka

7 Fakta Menarik Kayu Cempaka Yang Jarang Diketahui Orang!

Kayu cempaka merupakan jenis kayu komersil yang menjadi primadona di Sulawesi Utara.

Champaca wood atau nama penyebutan lainnya yaitu kayu baros ini banyak digunakan oleh warga lokal hingga menjadi salah satu material untuk pembuatan furnitur.

Selain di Sulawesi Utara, kayu cempaka menyebar dibeberapa daerah Indonesia, seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera, hingga Nusa Tenggara Timur (NTT).

Karakteristik dan informasi lengkap dari kayu ini bisa anda lihat disini:

Kayu Cempaka (Michelia Champaca) | Mengenal Karakter, Fungsi & Harga

Tahukah anda bahwa kayu cempaka ini memiliki beberapa fakta menarik yang mungkin belum diketahui banyak orang, berikut informasinya.

Kayu Cempaka dan Rumah Adat Minahasa

rumah adat minahasa dari kayu cempaka

Desa Woloan di Kabupaten Tomohon, Sulawesi Utara (Sulut) ini menjadi kawasan dimana rumah-rumah adat minahasa bisa anda temui.

Keseharian di daerah tersebut memang berbeda dengan daerah lainnya, terdengar suara gergaji yang sedang memotong kayu, ketukan pahat dan martil, hingga tampak banyak balok kayu yang terhampar di lahan kosong sekitarnya.

Hal tersebut memang sudah tak asing lagi di telinga warga sekitarnya, masyarakat disana dikenal sebagai pengrajin rumah panggung khas dari Minahasa.

Namun ada yang menarik, penggunaan kayu cempaka tak lepas dari pembuatan rumah-rumah panggung ini.

Kayu cempaka dijadikan material untuk melapisi bagian interior dan bagian dalam rumah.

Dengan karakteristik kayu cempaka memang tak salah jika dipergunakan dalam pembuatan rumah adat tersebut. Sebab jika menggunakan jenis kayu lain, harga dari rumah panggung tersebut justru akan turun karena kurangnya minat orang-orang.

Ladang Cuan dari Kayu Cempaka

Fungsi kayu cempaka

Cempaka merupakan salah satu pohon yang dikenal dapat menghasilkan jenis kayu indah.

Kayu cempaka sering digunakan dalam material para pengrajin kayu untuk dimanfaatkan sebagai pembuatan produk furnitur yang bisa menghasilkan pundi-pundi cuan dari nilai produk yang tinggi.

Meski kualitas kayu cempaka atau kayu baros ini sedikit jauh dari kayu Eboni, tetapi masih terbilang layak dan cukup bagus jika dipergunakan dalam dunia pertukangan kayu.

Kayu cempaka dapat menjadi alternatif yang baik untuk menggantikan jenis kayu lain yang memiliki stok terbatas.

Bahkan rumah panggung khas Minahasa yang salah satu materialnya dari kayu cempaka ini dapat dijual hingga puluhan juta.

Kayu Cempaka Memiliki 2 Jenis Berbeda

Jenis kayu cempaka

Di habitatnya, kayu cempaka dihasilkan dari dua pohon yang berbeda jenisnya.

Yaitu ada cempaka hutan kasar (putih), dan cempaka kuning. Dari penamaan tersebut mungkin anda sudah faham dari perbedaan kedua jenis kayu cempaka tersebut.

Ya, perbedaan yang sangat terlihat dari kedua jenis kayu cempaka tersebut yaitu ada pada warnanya.

Cempaka hutan kasar memiliki warna yang pucat atau putih, sedangkan cempaka kuning memiliki warna yang lebih kekuning-kuningan.

Baca artikel terkait:

Kayu Sungkai, Asli dari Indonesia Terkenal di Mancanegara!

Untuk informasi tambahan, cempaka kuning merupakan kayu yang langka dan dilindungi. Berbeda dengan jenis cempaka hutan kasar.

Kayu Cempaka Kuning Memiliki Sifat Anti Rayap

kayu cempaka anti rayap

Salah satu dari dua jenis kayu cempaka yaitu cempaka kuning ini memiliki zat alami yang membuat rayap enggan untuk memakan kayu ini.

Zat tersebut dinamai dengan zat ekstraktif yang bersifat ‘racun’ bagi organisme perusak kayu seperti rayap.

Hal itu merupakan keunggulan yang penting dimiliki jenis kayu untuk produksi.

Dengan zat tersebut membuat kayu cempaka memiliki kelas awet yang tinggi, dimana tingkat keawetan salah satunya di ukur dari seberapa tahan kayu terhadap serangan organisme perusak kayu.

Mitos Kayu Cempaka

mitos kayu cempaka

Bunga dari kayu cempaka putih (kantil) dipercaya oleh sebagian orang dapat mendatangkan jodoh.

Contohnya jika seseorang ingin segera di pertemukan dengan jodohnya, maka orang itu harus bisa mencuri bunga cempaka putih milik pengantin.

Mitos tersebut ternyata dipercaya oleh tak sedikit orang, dan banyak kasus pencurian bunga cempaka putih milik mempelai atau pengantin secara diam-diam.

Selain itu, mitos lainnya mengatakan kalau aroma bunga cempaka putih disukai oleh makhluk halus berjenis kelamin perempuan, contohnya kuntilanak.

Mitos yang menakutkan tersebut tak terlepas dari kebiasaan pohon cempaka putih yang biasa ditanam sekitar area pemakaman dan memunculkan pemikiran kalau pohon tersebut menjadi tempat tinggal dari makhluk halus.

Lantai Dari Kayu Cempaka

lantai kayu cempaka

Dalam tahun-tahun sekarang banyak orang yang menggunakan lantai kayu untuk dasar lantai huniannya.

Bukan tanpa alasan, lantai kayu pada hunian atau bangunan lain dapat menambah nilai estetik dan kenyamanan sebuah bangunan.

Lantai kayu dapat memberikan kesan yang mewah dan udara yang hangat pada ruangan.

Kayu cempaka memiliki karakteristik yang cukup dapat dijadikan sebuah lantai kayu, namun sayangnya status langka yang dimiliki jenis kayu ini membuat kami tidak dapat menyediakannya.

Akan tetapi banyak jenis kayu lain yang dapat dijadikan sebuah lantai kayu yang lebih berkualitas. Anda bisa menemukan daftar produk beserta harga lengkapnya disini:

Info Harga Lantai Kayu Terbaik & Bergaransi

Sulitnya Mendapatkan Kayu Cempaka Hutan Kasar

status kayu cempaka langka

Kayu cempaka hutan kasar diketahui hanya tumbuh subur di wilayah Sulawesi dan Maluku saja.

Hal itu membuat orang kesulitan dalam mendapatkan kayu cempaka. Selain itu status langka dan dilindungi pada jenis cempaka kuning membuatnya semakin sulit didapatkan.

Untuk itu diharapkan kesadaran masyarakat untuk tidak sembarang menebang pohon atau pembabatan masal yang dapat mengurangi populasi dari jenis-jenis kayu yang ada di Indonesia.

Sekian informasi mengenai fakta menarik dari kayu cempaka, semoga dengan artikel ini dapat menambah wawasan baru dan sampai jumpa di artikel berikutnya!

(Visited 3,532 times, 1 visits today)
Scroll to Top